Saturday, November 26, 2016

Beasiswa Unik Antar Gadis Gaza ini ke Universitas Oxford

Beasiswa Unik Antar Gadis Gaza ini ke Universitas Oxford


Beasiswa Unik Antar Gadis Gaza ini ke Universitas OxfordRawan Yaghi, mahasiswi Universitas Islam di Gaza, Palestina mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi bergengsi, Universitas Oxford, Inggris, berkat skema beasiswa yang unik. Ada empat lembaga yang menyediakan dana bagi Yaghi, termasuk Universitas Oxford sendiri, yang akan menghapus 60% uang kuliah untuk gadis Gaza berusia 19 tahun tersebut.
Untuk biaya hidup sehari-hari akan ditanggung rekan-rekan Yaghi di Oxford, yang digalang oleh alumnus universitas ini, Emily Dreyfus. Nona Dreyfus mengatakan inisiatif tersebut ia cetuskan setelah menyadari hanya segelintir warga Gaza yang bisa berkuliah di Oxford.
  • 19 Video Debat Islam-Kristen
    Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad.
    digitalhuda.com/?f1
  • Peluang Usaha
    Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah.
    www.rumahhajidanumrah.com
  • Pusat Toko Buku Islam
    Pusat Belanja Buku Islam Online Lengkap Dan Murni.
    tokopedia.com/tokobukumuslim
  • Koleksi Film Islam
    Film Rasulullah Muhammad SAW, Umar bin Khattab, Nabi Yusuf, Konspirasi Dajjal Akhir Zaman.
    rubystore.wordpress.com/
“Sejak awal para mahasiswa mendukung prakarsa ini. Sumbangan kami memang tidak banyak, tapi semoga bisa memberi manfaat yang besar,” kata Dreyfus seperti diberitakanBBC.
Misi Khusus
Biaya kuliah dan biaya hidup di Oxford diperkirakan mencapai £30.000 atau sekitar Rp 441 juta per tahun dan rencananya Yaghi akan bersekolah di sini selama empat tahun untuk mendalami linguistik dan bahasa Italia.
Yaghi mengatakan sangat senang dengan beasiswa ini dan sudah tidak sabar untuk memulai kuliah di Oxford.
“Saya tahu kuliah saya nanti akan sangat sulit, namun saya optimistis bisa melewatinya,” kata gadis berkaca mata yang menyukai novel-novel karya JK Rowling ini. Yaghi juga mengatakan akan membawa misi lain ke Oxford.
“Sebagian besar orang mengira hidup di Gaza sama dengan hidup di zona perang,” kata Yaghi.
“Hidup kami di Gaza tidak selalu terkait dengan perang. Ada keluarga, ada sahabat, dan ada cinta,” katanya.

Redaktur: Abu Hafsah 
Sumber : http://news.fimadani.com


Available link for download